MODUL
2
KETERAMPILAN
MENYIMAK
I.
Kemampuan
Menyimak Tingkat Dasar
Pada dasarnya pengembangan keterampilan menyimak itu dapat dibedakan atas empat tataran pokok sebagai berikut (Soedjiatno, 1983:18).
Pada dasarnya pengembangan keterampilan menyimak itu dapat dibedakan atas empat tataran pokok sebagai berikut (Soedjiatno, 1983:18).
1. Tataran
identifikasi, yaitu tahap pengenalan terhadap berbagai jenis bunyi suatu
bahasa, kata-kata, frase-frase, kalimat dalam hubungan timbal balik
antarstruktur, baik atas pertimbangan waktu, modifikasi, bahkan juga logika.
2. Tataran
identifikasi dan seleksi tanpa retensi, yaitu tataran menyimak di mana penyimak
diharapkan memperoleh kemampuan mengenal dan memahami sesuatu unit kontinum
bunyi/ujaran, tetapi belum dituntut adanya kemampuan retensi.
3. Tataran
identifikasi dengan seleksi terpimpin dan retensi jangka pendek, yaitu tataran
menyimak yang menuntut penyimak mengenal bunyi-bunyi dan kemampuan memahami,
tetapi masih dalam taraf terpimpin.
4. Tataran
identifikasi dengan seleksi retensi jangka panjang, yaitu taraf menyimak yang
menuntut penyimak untuk mampu mengenal bunyi-bunyi dalam kontinum bunyi yang
panjang, mampu memahami makna pesan secara tepat, dengan kemampuan mengingat
dalam jangka waktu yang relatif lama.
A. Menyimak
Bahasa
Menurut Faris (1993:154), proses menyimak terbagi atas 3 tahapan :
Menurut Faris (1993:154), proses menyimak terbagi atas 3 tahapan :
1)
Menerima masukan
auditori
2)
Memperhatikan
masukan auditori
3)
Menafsirkan dan
berinteraksi dengan masukan auditori
Keterampilan mengidentifikasi dan
menyeleksi rentetan bunyi bahasa dalam proses menyimak bahasa itu dapat
diperinci atas beberapa kemampuan sebagai berikut.
1)
Kemampuan
mengidentifikasi dan menyeleksi gejala-gejala fonetik, baik yang berupa nada,
tekanan, persendian, maupun intonasi pada umumnya.
2)
Kemampuan
mengenal, membedakan, menerapkan kosakata sesuai dengan makna dan konteksnya
yang tepat.
3)
Kemampuan
mengenal, membedakan, dan menerapkan struktur tata bahasa sesuai dengan
maknanya yang tepat termasuk juga struktur frase dan idiom-idiom yang ada.
B. Strategi
Menyimak Bahasa
1. Memusatkan
perhatian
2. Membuat
catatan
a. Catatan
bersifat sederhana
b. Catatan
menggunakan singkatan-singkatan dan simbol-simbol
c. Catatan
harus jelas
C. Menyimak
Interogratif
Menyimak interogratif adalah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk memperoleh informasi berupa fakta-fakta yang akurat dengan cara mengiterogasi narasumber.
Menyimak interogratif adalah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk memperoleh informasi berupa fakta-fakta yang akurat dengan cara mengiterogasi narasumber.
II.
Kemampuan
Menyimak Tingkat Lanjut
Kemampuan menyimak tingkat lanjut ini digolongkan menjadi 3 jenis :
Kemampuan menyimak tingkat lanjut ini digolongkan menjadi 3 jenis :
1. Menyimak
Kritis, yaitu kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk
memberikan penilaian secara objektif, menentukan keaslian, kebenaran, dan
kelebihan, serta kekurangan-kekurangan bahan simakan.
2. Menyimak
Kreatif, yaitu kegiatan menyimak yang bertujuan untuk mengembangkan daya
imajinasi dan kreatifitas pembelajar.
3. Menyimak
Eksploratif, yaitu kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh perhatian
untuk mendapatkan informasi baru.
Tompkins dan Hosskison (1991) menyatakan bahwa ada enam kiat yang dapat kita gunakan untuk belajar menangkap gagasan inti simakan, yaitu : membentuk citraan, mengelompokkan, mengajukan pertanyaan, mengorganisasi, mencatat, dan memusatkan perhatian.
0 komentar:
Posting Komentar