PDGK 4102 KONSEP DASAR IPS MODUL 1

| Minggu, 05 April 2015
MODUL I
HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK
MATA KULIAH KONSEP DASAR IPS


KEGIATAN BELAJAR 1                                                                
Hakikat Mata Kuliah Konsep Dasar IPS

            Dalam bidang pengetahuan sosial, terdapat beberapa istilah yaitu meliputi Ilmu Sosial ( Social Sciences), Studi Sosial (social studies) , dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dalam bidang studi IPS sering disebut dengan istilah-istilah Antropologi,  Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Sejarah, Ilmu Politik, Psikologi maupun Psikologi Sosial.
            Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bidang studi IPS antara lain Sosial Education dan Sosial learning. Kedua istilah tersebut menurut Cheppy lebih menitikberatkan kepada berbagai pengalaman di sekolah yang dipandang dapat membantu anak didik untuk lebih mampu bergaul di tengah-tengah masyarakat.
            Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia tidak lepas dari perkembangan dan keberadaan Social Studies ( Studi Sosial) di Amerika Serikat. Studi Sosial (Sosial Studies) bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis., melainkan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial.
            Achmad Sanusi (1971:18) memberikan penjelasan tentang Studi Sosial sebagai berikut  :  “Adapun Studi Sosial tidak selalu bertaraf akademis Universitas, bahkan dapat merupakan bahan-bahan pembelajaran bagi murid-murid sejak Pendidikan Dasar, dan dapat befungsi selanjutnya sebagai pengantar bagi lanjutan kepada disiplin-disiplin ilmu sosial . Studi Sosial bersifat Interdisipliner, denga menetapkan pilihan judul atau masalah-masalah tertentu berdasarkan sesuatu dalam rangka referensi, dan meninjaunya beberapa sudut sambil mencari logika dan hubungan yang satu dengan lainnya. Sesuatu acara ditinjau dari beberapa sudut sekomprehensif mungkin”.
            Perbedaan antara Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ssebagai bidang studi dengan disiplin Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciences) antara lain :
1.            IPS itu bukanlah suatu disiplin ilmu seperti halnya Ilmu Sosial, tetapi IPS lebih tepat dilihat          sebagai bidang kajian, yaitu suatu kajian terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.
2.            Pendekatan yang dilakukan dalam IPS menggunakan Pendekatan Multidisiplin atau          Interdisiplin, tidak seperti halnya Ilmu Sosial yang menggunakan Pendekatan Disiplin Ilmu           atau Monodisiplin.
3.            IPS sengaja dirancang untuk kepentingan kependidikan, keberadaan IPS lebih memfokuskan        pada dunia persekolahan, tidak seperti Ilmu Sosial keberadaannya bisa di dunia persekolahan,       Perguruan Tinggi, atau dipelajari di masyarakat umum sekalipun.
4.            IPS di samping menggunakan ilmu-ilmu sosial sebagai bahan pengembangan materi           pembelajaran dilengkapi dengan mempertimbangkan aspek Psikologis – Pemdagogis.

            Selain itu IPS juga sangat memperhatikan dan mempertimbangkan kemanfaatan, urutan, dan ruang lingkup bahan bagi setiap peserta didik dalam hidup dan kehidupannya kelak, tidak seperti halnya ilmu sosial yang hampir lepas dan tidak mempermasalahkan pertimbangkan pertimbangan.

            Keseluruhan IPS sebagai sarana pendidikan yang memaparkan manusia dalam segi tiga waktu - ruang – hidup, sebagaimana dilakukan oleh Studi Sejarah ( membicarakan ‘Man In Time’), Geografi (membicarakan ‘Man In Space’), dan gabungan Sosiologi, Antropologi, Ekonomi, Tata Negara ( membicarakan ‘Man In Life’), hubungan ketiganya adalah Transmisi Budaya (Sejarah), Adaptasi Ekologis (Geografi), dan Perjuangan Hidup (Sosiologi dan seterusnya). Melalui sejarah diadakan pengalaman umat manusia dan segenap masa lampau, untuk mengerti masa kini serta untul menentukan masa depan. Melalui Geografi di tunjukkan peran manusia dalam kegiatannya menyesuaikan diri dengan tantangan dan tawaran lingkungan alam.

            IPS sebagai satu program pendidikan tidak hanya menyajikan konsep-konsep pengatahuan semata, nammun harus pula mampu membina peserta didik menjadi warga negara dan warga masyarakat yang akan hak dan kewajibannya.

IPS memiliki lima tujuan sebagai berikut  :
1.            Mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang Sosial Sciences
2.            Mendidik Kewarganegaraan yang baik
3.            Merupakan suatu kompromi antara 1 dan 2 tersebut diatas, ditemukan definisi IPS sebagai “suatu       penyederhanaan dan penyaringan ilmu-ilmu sosial, yang penyajiannya disesuaikan kemampuan     guru dan peserta didik
4.            Mempelajari Closed Areas atau masalah-masalah sosial
5.            Materi yang dipilih disaring dan disinkronkan

            Pembelajaran IPS meliputi nilai edukatif, nilai praktis, nilai teoritis, nilai filsafat, dan nilai ketuhanan. Nilai-nilai tersebut di kemukakan oleh Nursid Sumaatjmaja (1997), yaitu sebagai berikut  :
A.          Nilai Edukatif
            Salah satu tolak ukur keberhasilan pelaksanaan pendidikan IPS, yaitu adanya perubahan perilaku sosial peserta didik ke arah yang lebih baik, meliputi aspek-aspek Kognitif, Efektif, dan Psikomotor. Peningkatan Kognitif tidak hanya terbatas meningkatnya pengetahuan sosial,        melainkan pula nalar sosial dan kemampuan mencari alternatif-alternatif pemecahan masalah         sosial.

B.           Nilai Praktis
            Diterapkan secara praktis dalam kehidupan sosial sehari-hari. Pokok bahasan jangan hanya            tentang pengetahuan yang konseptual-teoritis belaka, melainkan digali dari kehidupan sehari-         hari. Nilai praktis disesuaikan dengan tingkat usia dan kegiatan peserta didik sehari-hari.

C.          Nilai Teoritis
            Pendidikan IPS tidak hanya menyajikan dan membahas kenyataan, fakta dan data, melainkan      menelaah keterkaitan aspek kehidupan sosial dengan yang lainnya. Kemampuan menyelidiki dan      meneliti denga mengajukan berbagai pernyataan ( Sense Of Inquiry ).

D.          Nilai Filsafat
            Mengembangkan kesadaran mereka selaku anggota masyarakat atau sebagai makhluk sosial.



E.           Nilai Ketuhanan
            Kekaguman kita sebagai manusia pada segala ciptaan-Nya baik berupa fenomena fisikal, alamiah maupun fenomena kehidupan, merupakan nilai ketuhanan yang strategis sebagai bangsa yang         berfalsafahkan Pancasila.






























KEGIATAN BELAJAR 2
Karakteristik Mata Kuliah Konsep Dasar IPS

            Dalam kehidupan Sosial kita manusia, ada aspek sejarah, yaitu peristiwa-peristiwa kehidupan manusia yang telah lalu yang tidak kita alai sendiri.
Nu’man Somantri, yang dikutip oleh Daldjoeni (1981) menyatakan bahwa pembaharuan pengajaran IPS sebenarnya masih dalam proses yang penuh berisi berbagai eksperimen.
v        Ekonomi, objeknya mempelajari tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna          mencapai kemakmuran.
v        Politik, mempelajari kehidupan negara, pemerintahan dan kehidupan manusianya sebagai”An        Organized Of Political Man”.
v        Ekologi, mempelajari bagaimana manusia berhubungan dengna lingkungan alamnya,          memelihara, mengembangkan, dan melestarikannya.
v        Sosiologi, mempelajari bentuk dan proses sifat atau ciri yang timbul dari kehidupan masyarakat    yaitu interaksi sosial yang dilembagakan.
v        Antropologi, mempelajari tentang manusia dan karyanya “The Science Of Group Of Man and      Their Behavior and Production”.
v        Psikologi Sosial, mempelajari proses mental manusia sebagai anggota masyarakat.
v        Sejarah, mempelajari aspek historis kehidupan manusia yang meliputi peristiwa kemanusiaan         sesuai dengan kurun waktunya dan sesuai dengna urutan kejadian.
v        Geografi, mempelajari relasi manusia dengan akan yang terungkapkan pada pemanfaatan alam      dalam berbagai bentuknya.
           
Evaluasi Pembelajaran IPS berlandaskan asas yang meliputi :
1.            Asas Komprehensif atau asas keseluruhan
2.            Asas Kontinuitas atau asas kesinambungan
3.            Asas Objektif







0 komentar:

Next Prev
▲Top▲