MODUL I
HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK
MATA KULIAH KONSEP DASAR IPS
KEGIATAN
BELAJAR 1
Hakikat Mata Kuliah Konsep Dasar IPS
Dalam
bidang pengetahuan sosial, terdapat beberapa istilah yaitu meliputi Ilmu Sosial
( Social Sciences), Studi Sosial (social studies) , dan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS). Dalam bidang studi IPS sering disebut dengan istilah-istilah
Antropologi, Sosiologi, Ekonomi,
Geografi, Sejarah, Ilmu Politik, Psikologi maupun Psikologi Sosial.
Istilah
lain yang digunakan untuk menyebut bidang studi IPS antara lain Sosial
Education dan Sosial learning. Kedua istilah tersebut menurut Cheppy lebih
menitikberatkan kepada berbagai pengalaman di sekolah yang dipandang dapat
membantu anak didik untuk lebih mampu bergaul di tengah-tengah masyarakat.
Istilah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia tidak lepas dari perkembangan dan
keberadaan Social Studies ( Studi Sosial) di Amerika Serikat. Studi Sosial
(Sosial Studies) bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang
akademis., melainkan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial.
Achmad
Sanusi (1971:18) memberikan penjelasan tentang Studi Sosial sebagai
berikut : “Adapun Studi Sosial tidak selalu bertaraf
akademis Universitas, bahkan dapat merupakan bahan-bahan pembelajaran bagi
murid-murid sejak Pendidikan Dasar, dan dapat befungsi selanjutnya sebagai
pengantar bagi lanjutan kepada disiplin-disiplin ilmu sosial . Studi Sosial
bersifat Interdisipliner, denga menetapkan pilihan judul atau masalah-masalah
tertentu berdasarkan sesuatu dalam rangka referensi, dan meninjaunya beberapa
sudut sambil mencari logika dan hubungan yang satu dengan lainnya. Sesuatu
acara ditinjau dari beberapa sudut sekomprehensif mungkin”.
Perbedaan antara Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) ssebagai bidang studi dengan disiplin Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciences)
antara lain :
1. IPS itu
bukanlah suatu disiplin ilmu seperti halnya Ilmu Sosial, tetapi IPS lebih tepat
dilihat sebagai bidang kajian,
yaitu suatu kajian terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.
2. Pendekatan
yang dilakukan dalam IPS menggunakan Pendekatan Multidisiplin atau Interdisiplin, tidak seperti halnya
Ilmu Sosial yang menggunakan Pendekatan Disiplin Ilmu atau Monodisiplin.
3. IPS
sengaja dirancang untuk kepentingan kependidikan, keberadaan IPS lebih
memfokuskan pada dunia
persekolahan, tidak seperti Ilmu Sosial keberadaannya bisa di dunia
persekolahan, Perguruan Tinggi, atau
dipelajari di masyarakat umum sekalipun.
4. IPS di
samping menggunakan ilmu-ilmu sosial sebagai bahan pengembangan materi pembelajaran dilengkapi dengan
mempertimbangkan aspek Psikologis – Pemdagogis.
Selain
itu IPS juga sangat memperhatikan dan mempertimbangkan kemanfaatan, urutan, dan
ruang lingkup bahan bagi setiap peserta didik dalam hidup dan kehidupannya
kelak, tidak seperti halnya ilmu sosial yang hampir lepas dan tidak
mempermasalahkan pertimbangkan pertimbangan.
Keseluruhan
IPS sebagai sarana pendidikan yang memaparkan manusia dalam segi tiga waktu -
ruang – hidup, sebagaimana dilakukan oleh Studi Sejarah ( membicarakan ‘Man In
Time’), Geografi (membicarakan ‘Man In Space’), dan gabungan Sosiologi,
Antropologi, Ekonomi, Tata Negara ( membicarakan ‘Man In Life’), hubungan
ketiganya adalah Transmisi Budaya (Sejarah), Adaptasi Ekologis (Geografi), dan
Perjuangan Hidup (Sosiologi dan seterusnya). Melalui sejarah diadakan
pengalaman umat manusia dan segenap masa lampau, untuk mengerti masa kini serta
untul menentukan masa depan. Melalui Geografi di tunjukkan peran manusia dalam
kegiatannya menyesuaikan diri dengan tantangan dan tawaran lingkungan alam.
IPS
sebagai satu program pendidikan tidak hanya menyajikan konsep-konsep
pengatahuan semata, nammun harus pula mampu membina peserta didik menjadi warga
negara dan warga masyarakat yang akan hak dan kewajibannya.
IPS memiliki lima tujuan sebagai berikut :
1. Mempersiapkan
siswa untuk studi lanjut di bidang Sosial Sciences
2. Mendidik
Kewarganegaraan yang baik
3. Merupakan
suatu kompromi antara 1 dan 2 tersebut diatas, ditemukan definisi IPS sebagai
“suatu penyederhanaan dan
penyaringan ilmu-ilmu sosial, yang penyajiannya disesuaikan kemampuan guru dan peserta didik
4. Mempelajari
Closed Areas atau masalah-masalah sosial
5. Materi
yang dipilih disaring dan disinkronkan
Pembelajaran
IPS meliputi nilai edukatif, nilai praktis, nilai teoritis, nilai filsafat, dan
nilai ketuhanan. Nilai-nilai tersebut di kemukakan oleh Nursid Sumaatjmaja
(1997), yaitu sebagai berikut :
A.
Nilai
Edukatif
Salah
satu tolak ukur keberhasilan pelaksanaan pendidikan IPS, yaitu adanya perubahan
perilaku sosial peserta didik ke arah
yang lebih baik, meliputi aspek-aspek Kognitif, Efektif, dan Psikomotor. Peningkatan Kognitif tidak hanya
terbatas meningkatnya pengetahuan sosial, melainkan
pula nalar sosial dan kemampuan mencari alternatif-alternatif pemecahan masalah
sosial.
B.
Nilai
Praktis
Diterapkan
secara praktis dalam kehidupan sosial sehari-hari. Pokok bahasan jangan hanya tentang pengetahuan yang
konseptual-teoritis belaka, melainkan digali dari kehidupan sehari- hari. Nilai praktis disesuaikan dengan
tingkat usia dan kegiatan peserta didik sehari-hari.
C.
Nilai
Teoritis
Pendidikan
IPS tidak hanya menyajikan dan membahas kenyataan, fakta dan data, melainkan menelaah keterkaitan aspek kehidupan sosial
dengan yang lainnya. Kemampuan menyelidiki dan meneliti
denga mengajukan berbagai pernyataan ( Sense Of Inquiry ).
D.
Nilai
Filsafat
Mengembangkan
kesadaran mereka selaku anggota masyarakat atau sebagai makhluk sosial.
E.
Nilai
Ketuhanan
Kekaguman
kita sebagai manusia pada segala ciptaan-Nya baik berupa fenomena fisikal,
alamiah maupun fenomena kehidupan,
merupakan nilai ketuhanan yang strategis sebagai bangsa yang berfalsafahkan Pancasila.
KEGIATAN
BELAJAR 2
Karakteristik
Mata Kuliah Konsep Dasar IPS
Dalam
kehidupan Sosial kita manusia, ada aspek sejarah, yaitu peristiwa-peristiwa
kehidupan manusia yang telah lalu yang tidak kita alai sendiri.
Nu’man Somantri, yang dikutip oleh Daldjoeni
(1981) menyatakan bahwa pembaharuan pengajaran IPS sebenarnya masih dalam
proses yang penuh berisi berbagai eksperimen.
v Ekonomi,
objeknya mempelajari tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mencapai kemakmuran.
v Politik,
mempelajari kehidupan negara, pemerintahan dan kehidupan manusianya sebagai”An Organized Of Political Man”.
v Ekologi,
mempelajari bagaimana manusia berhubungan dengna lingkungan alamnya, memelihara, mengembangkan, dan
melestarikannya.
v Sosiologi,
mempelajari bentuk dan proses sifat atau ciri yang timbul dari kehidupan
masyarakat yaitu interaksi sosial yang
dilembagakan.
v Antropologi,
mempelajari tentang manusia dan karyanya “The Science Of Group Of Man and Their Behavior and Production”.
v Psikologi
Sosial, mempelajari proses mental manusia sebagai anggota masyarakat.
v Sejarah,
mempelajari aspek historis kehidupan manusia yang meliputi peristiwa
kemanusiaan sesuai dengan kurun
waktunya dan sesuai dengna urutan kejadian.
v Geografi,
mempelajari relasi manusia dengan akan yang terungkapkan pada pemanfaatan alam dalam berbagai bentuknya.
Evaluasi Pembelajaran IPS berlandaskan asas yang
meliputi :
1. Asas
Komprehensif atau asas keseluruhan
2. Asas
Kontinuitas atau asas kesinambungan
3. Asas
Objektif

0 komentar:
Posting Komentar