MODUL 1
HAKIKAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS
KEGIATAN
BELAJAR 1
PENGERTIAN
DAN KARAKTERISTIK PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A.
Pengertian PTK
Mills
(2000) mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai “systematic inquiry”
yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah atau konselor sekolah untuk
mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukannya. Dengan
mengkaji pengertian diatas, Penelitian tindakan kelas (PTK) dapat diartikan
sebagai penelitan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi
diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjannya sehingga hasil belajar siswa
meningkat.
B.
Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Karakteristik PTK adalah sebagai berikut:
1.
An inquiry of practice from within
Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya
kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas
mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Guru merasa bahwa ada sesuatu yang
perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran yang dilakukannya selama ini, dan
perbaikan itu diprakarsai oleh guru itu sendiri, bukan oleh orang dari luar.
2. Self reflective inquiry
Dalam PTK, pengumpulan data dilakukan oleh guru itu
sendiri melalui refleksi diri. Metodologi yang digunakan longgar, namun secara
sistematik, sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian dan rencana yang dibuat.
3. Focus penelitian berupa kegiatan
pembelajaran.
4.
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran
C.
Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Kelas
Perbedan PTK dan Penelitian Kelas dapat dilihat pada
tabel berikut:
No
|
Aspek
|
Penelitian Tindakan Kelas
|
Penelitian Non PTK
|
1
|
Peneliti
|
Guru
|
Orang luar
|
2
|
Rencana penelitian
|
Oleh guru( mungkin dibantu orang luar)
|
Oleh peneliti
|
3
|
Munculnya masalah
|
Dirasakan oleh guru(mungkin dengan dorongan orang luar)
|
Dirasakan oleh orang luar
|
4
|
Cirri utama
|
Ada tindakan untuk perbaikan yang berulang
|
Belum tentu ada tindakan perbaikan
|
5
|
Peran guru
|
Sebagai guru dan peneliti
|
Sebagai guru ( objek penelitian)
|
6
|
Tempat penelitian
|
Kelas
|
Kelas
|
7
|
Proses pengumpulan data
|
Oleh guru sendiri atau bantuan orang lain
|
Oleh peneliti
|
8
|
Hasil penelitian
|
Langsung dimanfaatkan oleh guru dan dirasakan oeh kelas
|
Menjadi milik peneliti, belum tentu dimanfaatkan oleh guru.
|
D.
Mengapa PTK Perlu Dilakukan Oleh Guru?
Guru dianggap paling tepat melakukan PTK karena:
a.
Guru memiliki otonomi untuk menilai kinerjanya
b.
Temuan penelitian tradisional sering sukar diterapkan untuk memperbaiki
pembelajaran
c.
Guru merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya
d.
Interaksi guru-siswa berlangsung secara unik
e.
Keterlibatan guru dlam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan
mempersyaratkan guru melakukan penelitian dikelasnya
KEGIATAN BELAJAR 2
MANFAAT, KETERBATASAN, DAN PERSYARATAN PTK
A.
Manfaat penelitian tindakan kelas
PTK bermanfaat bagi guru, pembelajaran/siswa, serta
bagi sekolah.
1.
Manfaat bagi guru
a.
Membantu guru memperbaiki pembelajaran
b.
Membantu guru berkembang secara professional
c.
Meningkatkan percaya diri guru
d.
Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.
2.
Manfaat bagi pembelajaran/siswa
Bagi pembelajara/siswa, PTK bermanfaat untuk meningkatkan proses/hasil
belajar siswa, disamping guru yang melaksanakan PTK dapat menjadi model bagi
para siswa dalam bersikapkritis terhadap hasil belajarnya.
3.
Manfaat bagi sekolah
Bagi sekolah, PTK membantu sekolah untuk berkembang karena adanya
peningkatan/kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah tersebut.
B.
Keterbatasan PTK
1.
Validitas; validitas PTK sering dipertanyakan karena metodologi yang agak
longgar bersifat informal meskipun dijaga keobjektifannya masih sering
menimbulkan keraguan.
2. Generalisasi; hasil PTK tidak dapat
digeneralisasi karena memang hasil tersebut hanya terkait dengan siswa dalam
kelas tertentu.
C.
Kondisi Yang Dipersyratkan Dalam PTK
PTK
memerluukan berbagai kondisi agar dapat berlangsung dengan baik dan melembaga.
Kondisi tersebut antara lain dukungan dari semua personil disekolah, iklim yang
terbuka yang memberikan kebebasan kepada guru untuk berinovasi, berdiskusi,
berkolaborasi, dan saling percaya antara guru dan siswa. Birokrasi yang
terlampau ketat merupakan hambatan bagi PTK.
MODUL 2
LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS
KEGIATAN BELAJAR 1
RENCANA DAN PELAKSAAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Langkah – dalam PTK merupakan satu daur atau siklus
yang terdiri dari :
1. Merencanakan perbaikan
2. Melaksanakan tindakan
3. Mengamati
4. Melakukan refleksi
A.
Mengidentifikasi Masalah
Untuk
merencanakan perbaikan terlebih dahulu perlu dilakukan identifikasi masalah
serta analisis dan perumusan masalah. Identifikasi masalah dapat diakukan
dengan mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang pembelajaran yang
dikelola.
B.
Menganalisis dan Merumuskan Masalah
Setelah
masalah teridentifikasi, masalah perlu dianalisis dengan melakukan refleksi dan
menalaah berbagai dokumen yang terkait. Dari hasil analisis, dipilih dan
dirumuskan masalah yang paling mendesak dan mungkin dipecahkan oleh guru.
Masalah kemudian dijabarkan secara operasional agar dapat memandu usaha
perbaikan.
C.
Merencanakan Perbaikan
Setelah
masalah dijabarkan, langkah selanjutnya adalah mencari dan mengembangkan cara
perbaikan, yang dilakukan dengan mengkaji teori dan hasil penelitian yang
relevan, berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar, serta menggali pengalaman
sendiri. Berdasarkan hasil yang dicapai dalam langkah ini, dikembangkan cara
perbaikan atau tindakan yang sesuai dengan kemampuan dan komitmen guru, kemampuan
siswa, sarana dan fasilitas yang tersedia, serta iklim belajar dan iklim kerja
di sekolah.
D.
Melaksanakan PTK
Pelaksanaan
tindakan dimulai dengan mempersiapkan rencana pembelajaran dan scenario
tindakan termasuk bahan pelajaran dan tugas-tugas, menyiapkan alat
pendukung/sarana lain yang diperlukan, mempersiapkan cara merekam dan
menganalisis data, serta melakukan simulasi pelaksanaan jika diperlukan.
Dalam
melaksanakan tindakan atau perbaikan, observasi dan interprestasi dilakukan
simultan. Actor utama adalah guru, namun guru dapat dibantu oleh alat perekam
data atau teman sejawat sebagai pengamat. Agar pelaksanaan tindakan sesuai
dengan kaidah PTK, perlu diterapkan enam criteria sebagai berikut:
1.
Metodologi penelitian jangan sampai mengganggu komitmen guru sebagai pengajar.
2. Pengumpulan data jangan sampai menyita waktu
guru terlampau banyak.
3. Metodelogi harus reliable (handal) hingga
guru dapat menerapkan strategi yang sesuai dengan situasi kelasnya.
4. Masalah yang ditangani guru harus sesuai
dengan kemamuan dan komitmennya.
5. Guru harus memperhatikan berbagai aturan
(etika) yang berkaitan dengan tugasnya.
6. PTK harus mendapat dukungan dari masyarakat
sekolah.
MODUL 3
MERANCANG PENELITIAN TINDAKAN KELAS
KEGIATAN BELAJAR 1
Langkah-langkah Perencanaan Penelitian Tindakab Kelas
A.
Langkah-langkah untuk menentukan dan merumuskan masalah
1.
Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan mengkaji
hasil belajar siswa, mengingat kembali proses pembelajaran, melihat catatan
harian pada akhir pelajaran, atau bahkan bertanya kepada siswa atau teman
sejawat. Dalam mengidentifikasi masalah harus memfokuskan masalah tersebut pada
aspek tertentu. Misalnya keadaan sekolah,proses pembelajaran.
2.
Menganalisis Masalah
Dalam menganalisis masalah kita harus mengetahui apa
yang menjadi penyebab munculnya masalah tersebut. Analisis ini penting untuk
memperoleh jawaban apa yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut, dan apakah
masalah tersebut benar-benar memerlukan PTK untuk mengatasinya.
3.
Merumuskan Masalah
Setelah melakukan analisis masalah dan menemukan penyebabnya,
maka selanjutnya adalah merumuskan masalah tersebut. Rumusan masalah sudah
menyiratkan apa yang akan dilakukan oleh guru untuk mengatasi masalah tersebut.
Rumusan masalah selalu dibuat dengan kalimat tanya
serta mengandung aspek yang akan diperbaiki dan upaya memperbaikinya.
B.
Mengembangkan Alternatif Tindakan
Dalam
mengembangkan alternatif tindakan dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1.
Mengkaji berbagai teori dan hasil penelitian yang terkait dengan masalah yang
kita hadapi
2.
Berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar bidang ilmu yang relevan
3.
Mengingat kembali pengalaman kita dalam menangani masalah serupa.
Kegiatan Belajar 2
RENCANA DAN PROPOSAL PTK
A.
Rencana Perbaikan
Agar mampu mengembangkan RPP dengan akurat, ada
hal-hal yang harus ditempuh.
1.
Membuat skenario pembelajaran, yang terdiri dari langkah-langkah dalam
pembelajaran yang berkaitan dengan perbaikan yang diinginkan.
2.
Mempersiapkan fasilitas, sarana, dan prasarana yang diperlukan dalam
melaksanakan tindakan perbaikan, termasuk mempersiapkan alat peraga, jika
memang dibutuhkan.
3.
Menyusun RPP yang lengkap
4.
Melakukan simulasi perbaikan, yang hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki
skenario pembelajaran atau rencana
perbaikan secara keseluruhan.
B.
Menentukan dan mempersiapkan prosedur instrument pengumpul data
Cara dan instrument pengumpul data harus disesuaikan
dengan tujuan perbaikan yang akan dirancang, karena ketercapaian tujuan inilah
yang menjadi focus pengumpulan data.
C.
Proposal PTK
1.
Hakikat Proposal PTK
Proposal merupakan satu dokumen yang berisi tentang
rencana suatu kegiatan pendidikan yang dirancang oleh para pengusulnya. Dokumen
tersebut memaparkan dengan jelas apa
yang akan dikerjakan, mengapa hal tersebut dikerjakan, siapa yang terlibat
dalam kegiatan itu, apa yang akan dihasilkan dari kegiatan itu, bagaimana dan
kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan dan berapa anggaran untuk kegiatan
tersebut.
2.
Format Proposal PTK
Proposal penelitian pada dasarnya terdiri dari
komponen berikut:
a.
Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah
b.
Masalah, Tujuan, dan Manfaat Penelitian
c.
Kerangka Teoritis
d.
Metodologi Penelitian
Modul 4
MELAKSANAKAN PERBAIKAN DALAM PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 1
Perbedaan Peran Guru sebagai Pengajar dan Pelaksana PTK
A.
Peran Guru sebagai Pengajar serta sebagai Pengajar dan Peneliti
Dengan memahami tugas seorang peneliti dan memahami tugas seorang guru,
pasti bisa merumuskan tugas seorang guru yang sekaligus menjadi peneliti.
1.
Tahap Persiapan
Persiapan yang dibuat guru pada umumnya dalam bentuk rencana pembelajaran
(RP), baik yang digunakan oleh guru untuk mengajar secara rutin, maupun untuk
PTK
2.
Tahap Pelaksanaan Pembelajaran
Guru yang mengajarkan hanya memfokuskan diri pada pembelajaran, maka guru
yang melaksanakan PTK mempunyai peran lain yaitu sebagai peneliti.
Kegiatan Awal: Kegiatan pembelajaran dimulai dengan apersepsi yang
berfungsi untuk menarik perhatian dan minat peserta didik menghadapi pelajaran
yang akan disajikan.
Kegiatan Inti: Kegiatan inti pada dasarnya merupakan kegiatan untuk
mencapai kompetensi yang dirancang dalam RP.
Kegiatan Penutup: Kegiatan penutup bertujuan untuk memeriksa pemahaman
siswa dan menindaklanjuti hasil belajar.
3.
Tahap Pasca Pembelajaran
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh Guru pelaksana PTK adalah :
a.
Menghimpun atau merangkum catatan yang dibuat selama pembelajaran
b.
Berdialog dengan siswa jika diperlukan
c.
Berdiskusi dengan teman sejawat untuk
membahas data yang dikumpulkan
d.
Melakukan refleksi, untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi didalam kelas,
mengapa peristiwa tersebut terjadi, dan apa dampaknya bagi siswa.
e.
Merangkum hasil perbaikan pembelajaran
f.
Merangkum penyebab belum tercapainya perbaikan yang dirangkum pada butir
B.
Membangun Kolaborasi
Kolaborasi seyogyanya bersifat menguntungkan, Guru yang membantu mengamati
teman sejawatnya mengajar juga mendapat keuntungan yaitu mempunyai pengalaman
mengamati secara cermat peristiwa pembelajaran yang mungkin selama ini tidak
pernah dipikirkan.
Kegiatan Belajar 2
Melaksanakan Perbaikan
Pembelajaran
A.
Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran Daur 1
1.
Persiapan
Hal-hal yang harus dilakukan pada tahap persiapan
adalah menyiapkan RP perbaikan, memeriksa alat peraga atau media yang akan
digunakan, mengecek urutan kegiatan yang akan dilakukan dari awal sampai akhir,
dan terakhir adalah mengecek lembar observasi.
2.
Melaksanakan Tindakan Perbaikan Daur 1
3.
Melakukan Refleksi
Refleksi adalah tahap melakukan kegiatan penelaahan
dan mencoba menyimpulkan hasil tindakan perbaikan yang telah dilakukannya.
B.
Melaksanakan Perbaikan Daur 2
1.
Persiapan
Hal-hal yang dilakukan pada tahap persiapan pada daur
2 adalah memeriksa pertanyaan yang akan diajukan pada setiap tahap kegiatan,
memeriksa alat peraga yang akan digunakan, lembar pengamatan yang akan
digunakan sudah disiapkan,mengecek urutan kegiatan.
2.
Tindakan Perbaikan Daur 2
Memperbaiki hal-hal yang kurang pada daur 1
3.
Refleksi Daur 2
Melakukan refleksi daur 2 sehingga mengetahui
pembelajaran ini meningkat dalam segi hasil siswa atau proses pembelajaran.
C.
Ulasan
Hal-hal yang dapat diambil dari perbaikan 2 daur di
atas adalah:
1.
Tindakan perbaikan sangat tergantung dari rencana perbaikan yang telah
dirancang sebeluumnya.
2.
Sebelum pelaksanaan tindakan, guru harus melakukan persiapan akhir seperti memeriksa
alat peraga, ksiapan lembar observasi
3.
Kesungguhan, komitmen dan kerja keras guru sangat menentukan keberhasilan
tindakan kelas
4.
Guru hendaknya membuat scenario urutan kegiatan beserta rinciannya
5.
Kolaborasi dengan teman sejawat
6.
Kejujuran guru dalam melakukan refleksi
7.
Kemampuan guru menyimpulkan hasil perbaikan
Hasil pengolahan data secara refleksi yang dilakukan guru akan menjadi
masukan bagi rencana perbaikan daur selanjutnya.
MODUL 5
ANALISIS HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
KEGIATAN BELAJAR 1
Analisis Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Data penelitian tindakan kelas pada dasarnya dikumpulkan oleh guru yang
berperan sebagai peneliti dan pengajar, dan jika perlu dapat dibantu oleh teman
sejawat. Data tersebut lebih banyak bersifat kualitatif, meski ada juga yang
berupa data kuantitatif. Analisis data adalah upaya yang dilakukan oleh guru
yang berperan sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah
dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan benar. Sehubungan dengan
butir 2, maka analisis data dilakukan dengan cara memilih, memilah,
mengelompokkan, data yang ada, merangkumnya, kemudian menyajikan dalam bentuk
yang mudah dibaca atau dipahami. Penyajian hasil analisis data kualitatif dapat
dibuat dalam bentuk uraian singkat, bagan alur, atau tabel sesuai dengan
hakikat data yang dianalisis.
Data kuantitatif dianalisis dengan statistik deskriptif untuk menemukan
persentase, dan nilai rata-rata. Penyajian hasil analisis dapat dilakukan
dengan membuat tabel distribusi atau grafik. Interpretasi data adalah upaya
peneliti untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Interpretasi ini pada gilirannya akan menjadi temuan
penelitian. Analisis yang akurat dan cara penyajian yang tepat akan
memungkinkan tafsiran/interpretasi hasil penelitian yang akurat dan valid itu.
Oleh karena itu, guru harus sangat berhati-hati dalam melakukan analisis.
Kekurang-akuratan dapat diminimalkan dengan melakukan "cross check"
dengan sumber data atau dengan data lain yang sejenis. Agar mampu melakukan
analisis data, guru harus banyak melakukan latihan dan bekerja dalam kelompok.
KEGIATAN BELAJAR 2
TINDAK LANJUT HASIL PERBAIKAN
Menyimpulkan adalah mengikhtisarkan atau memberi pendapat berdasarkan
apa-apa yang diuraikan sebelumnya. Sejalan dengan itu, kesimpulan atau simpulan
adalah kesudahan pendapat atau pendapat terakhir yang dibuat berdasarkan uraian
sebelumnya. Dalam kaitan dengan PTK, kesimpulan harus disusun secara singkat,
padat, dan jelas; sesuai dengan uraian, dan mengacu kepada pertanyaan
penelitian/tujuan perbaikan. Di samping itu, kesimpulan harus disusun secara
sistematis sesuai dengan urutan pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan.
Penyusunan kesimpulan seyogianya dilakukan melalui langkah-langkah: (1)
memeriksa dan memahami pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan, (2) mencermati,
menganalisis, dan mensintesis deskripsi temuan, (3) menulis kesimpulan untuk
setiap pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan, (4) mengurutkan setiap butir
kesimpulan sesuai dengan urutan pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan, serta
(5) memeriksa kesesuaian antara pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan dengan
deskripsi temuan, dan kesimpulan.
Saran dimaknai sebagai: pendapat (usul, anjuran, cita-cita) yang
dikemukakan untuk dipertimbangkan. Dalam kaitan dengan PTK, saran merupakan
pemikiran yang diajukan oleh guru peneliti untuk menindaklanjuti hasil
penelitiannya. Saran tindak lanjut hasil PTK harus memenuhi rambu-rambu: (1)
bersumber atau sesuai dengan kesimpulan, (2) bersifat kongkret, operasional,
dan penting, sehingga menarik untuk dilaksanakan oleh guru, (3) jelas
sasarannya, apakah ditujukan kepada guru atau sekolah, atau barangkali instansi
lain, serta (4) dapat meliputi hal-hal yang berkaitan dengan metodologi
penelitian.
Pembuatan saran dapat dilakukan melalui langkah-langkah: (1) mencermati
kesimpulan hasil PTK, (2) mengkaji aspek-aspek dari kesimpulan tersebut yang
perlu ditindaklanjuti, baik oleh guru peneliti, guru lain, maupun sekolah, (3)
menetapkan kepada siapa saran tersebut akan ditujukan, serta (4) menulis saran.
MODUL 6
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
KEGIATAN BELAJAR 1
Cara Penulisan Laporan Hasil PTK
Laporan PTK adalah laporan yang ditulis secara sistematis berdasarkan
penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri. Laporan
ini ditulis karena merupakan dokumen yang dapat dijadikan acuan, harus
diserahkan kepada pihak sponsor, serta dapat diketahui oleh umum, terutama oleh
para guru yang barangkali mengalami masalah yang sama dengan yang dilaporkan.
Sistematika laporan PTK pada umumnya tidak jauh berbeda dari laporan
penelitian formal. Sesuai dengan format Laporan PTK yang terdapat dalam Panduan
Direktorat Jenderal Pendidikan, maka Sistematika Laporan PTK dibuat sebagai
berikut.
LAPORAN PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Abstrak
Daftar Isi
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah (data awal dalam
mengidentifikasi masalah, analisis masalah, dan pentingnya masalah dipecahkan).
B.
Masalah
C.
Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
II.
Kajian Pustaka
III.
Pelaksanaan Penelitian
A. Subjek Penelitian (Lokasi, waktu, mata pelajaran,
kelas, dan karakteristik siswa)
B.
Deskripsi per Siklus: (rencana, pelaksanaan,
pengamatan/pengumpulan data/instrumen, refleksi)
IV.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Deskripsi per siklus
(data tentang rencana, pengamatan, refleksi), keberhasilan dan kegagalan,
lengkap dengan data.
A. Pembahasan dari setiap siklus.
V.
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
B.
Daftar Pustaka
Lampiran
1.
Judul penelitian
hendaknya menggambarkan aktivitas perbaikan yang dilaksanakan sebagai fokus
PTK.
2.
Abstrak memuat sari
pati dari setiap komponen penelitian, mulai dari masalah, tujuan penelitian,
pelaksanaan penelitian, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran.
Dengan membaca abstrak, orang akan mendapat gambaran umum mengenai PTK yang
dilaporkan.
3.
Pendahuluan memuat
latar belakang munculnya masalah, analisis dan perumusan masalah, serta tujuan
dan manfaat penelitian.
4.
Kajian pustaka
menguraikan tentang berbagai teori/hasil penelitian yang terkait dengan masalah
penelitian, yang dapat dijadikan acuan dalam merancang perbaikan dan membahas
hasil penelitian.
5.
Pelaksanaan penelitian
mengungkapkan tentang subjek penelitian, prosedur pelaksanaan per siklus, mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, dan cara refleksi.
6.
Penelitian dan
Pembahasan menyajikan hasil penelitian setiap siklus dengan data lengkap, mulai
dari perencanaan, pelaksanaan pengamatan, refleksi, yang berisi penjelasan
tentang keberhasilan dan kelemahan yang terjadi. Bagian ini didukung dengan
tabel dan grafik, dan disertai dengan pembahasan mengapa hasilnya seperti itu.
7.
Kesimpulan dan saran
berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran untuk menindaklanjuti hasil
penelitian tersebut.
8.
Daftar Pustaka memuat
semua sumber yang digunakan sebagai acuan, yang disusun berdasarkan abjad
dengan menggunakan gaya penulisan tertentu.
KEGIATAN BELAJAR 2
DISEMINASI HASIL PTK
Dalam menulis laporan PTK, perlu diperhatikan berbagai
ketentuan, seperti: (1) etika penulisan, (2) penggunaan bahasa
Indonesia ragam tulis, serta (3) berbagai ketentuan teknis. penulisan mencakup:
(1) kejujuran, (2) keobjektifan, dan (3) pengutipan. Ketiga aspek ini sangat
berkaitan erat. Kejujuran menuntut penulis jujur terhadap diri sendiri dan
orang lain dengan cara mengungkapkan dan menafsirkan data/informasi apa adanya
tanpa dicampuri oleh kepentingan pribadi. Keobjektifan menuntut penulis
menyajikan informasi sebagaimana adanya, tanpa manipulasi, sehingga apa yang
dibaca oleh pembaca memang benar adanya. Pengutipan berkaitan dengan mengutip
atau menggunakan pendapat orang lain dalam tulisan. Dalam hal ini, penulis
harus mencantumkan sumber kutipan dengan mengikuti aturan yang berlaku.
Penggunaan bahasa Indonesia ragam tulis, menuntut
penulis memperhatikan kaidah-kaidah bahasa tulis, sehingga
tingkat keterbacaan laporan menjadi tinggi. Kaidah bahasa tulis paling tidak
mencakup: (1) pilihan kata, (2) struktur kalimat, (3) paragraf, dan (4) ejaan.
Kata/istilah yang digunakan dalam laporan seyogianya merupakan kata/istilah
baku yang diketahui oleh umum, kalimat cukup lugas dan memenuhi unsur-unsur
kalimat sempurna, paragraf merupakan paparan buah pikiran yang utuh, serta cara
penulisan harus mengikuti aturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Ketentuan teknis berkaitan dengan penampilan laporan yang mudah dibaca.
Ketentuan ini mencakup, sistem penomoran, cara mengutip, serta huruf, spasi,
dan margin. Sistem penomoran dapat menggunakan sistem digit atau campuran angka
dan huruf, asal digunakan secara konsisten. Cara mengutip mengikuti aturan
American Psychology Association (APA); sedangkan huruf yang digunakan adalah
Times New Roman atau Arial dengan font size 12, spasi 1,5; serta margin 4 cm
dari pinggir kiri dan atas, dan 3 cm dari pinggir kanan dan bawah.
Laporan PTK dapat didiseminasikan melalui berbagai pertemuan tatap muka
seperti seminar, rapat kerja, kelompok kerja guru (MGMP dan PKG); di samping
melalui berbagai media, seperti majalah, jurnal, atau buletin.

0 komentar:
Posting Komentar